Mahasiswa program studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, pratikum lapangan mata kuliah Manajemen marikultur dan rekayasa akuakultur di keramba jaring apung, Kenagarian Sungai Nyalo, Kawasan Mandeh, dan di instalasi Balai Perikanan Budidaya Air Laut dan Payau (BPBALP) Dinas Kelautan Dan Perikanan Prov.Sumbar, Sei Nipah, Minggu,9/6/2024.
Mata kuliah yang diampu oleh Dr.Suparno, Dr. Amelia, serta Dr.Azrita serta Hendra Kusuma, S.Pi.M.Si tersebut semakin asyik karena dilapangan langsung dibimbing oleh praktisi lapangan Ko Ali yang mengelola keramba jaring apung tersebut. Di Balai Perikanan Budidaya Air Laut dan Payau (BPBALP) Dinas Kelautan Dan Perikanan Prov.Sumbar, Sei Nipah, mahasiswa pun mendapatkan materi dan penjelasan langsung oleh tim dinas perikanan dan kelautan yang bertugas di instalasi tersebut.
Hendra menyebutkan, bahwa pratikum lapangan sering dikemas dalam bentuk field trip ke berbagai instalasi perikanan, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta untuk mempelajari proses pembudidayaan komoditas perikanan.
“Mahasiswa diajak langsung ke lapangan, termasuk kunjungan ke keramba jaring apung, baik air tawar maupun air laut, instalasi akuakultur dan industri perikanan, pengalaman lapangan ini dapat memberikan pemahaman praktis yang mendalam tentang aspek-aspek teknis dan manajerial dalam dunia perikanan”, jelas Hendra.
Senada dengan itu, Suparno, Azrita dan Amelia menambahkan, bahwa pratikum lapangan mahasiswa tidak hanya mendapatkan informasi teoritis, tetapi pengalaman yang sangat berharga, dan memperkaya ilmu pengetahuan.
Di keramba jaring apung mahasiswa mendapatkan penjelasan langsung mulai dari proses benih, perawatan, pengelolaan sampai pada pemasarannya, sementara di BPBALP mahasiswa juga melihat secara langsung proses budidaya, pengelolaan dan sirkulasi air yang diterapkan dalam manajemen kualitas air dan pakan dalam budi daya perikanan.
Nela, salah seorang mahasiswa yang mengikuti pratikum tersebut mengaku, bahwa selain mendapatkan berbagai informasi dan pengalaman yang diperoleh selama kunjungan lapangan, mahasiswa juga butuh healing.
“Kunjungan lapangan selalu bikin asyik dan juga menumbuhkan semangat untuk berinovasi dan berkontribusi dalam dunia perikanan yang berkelanjutan dan produktif”, imbuhnya.(*indrawadi)